top of page
About
Wooclap
Tujuan Wooclap jelas: mengubah siswa menjadi aktor pembelajaran mereka. Selain menjadikan kelas lebih interaktif dan efektif, perusahaan rintisan ini juga ingin mengubah pengalaman belajar secara radikal, baik tatap muka atau jarak jauh, sinkron atau asinkron.
Wooclap didirikan pada tahun 2015 oleh Jonathan Alzetta dan Sébastien Lebbe, dua insinyur dari Ecole Polytechnique de Bruxelles yang memiliki minat terhadap pendidikan dan teknologi. Mereka mempunyai ide untuk menggunakan ponsel pintar, yang sering dianggap sebagai sumber gangguan selama kelas, agar siswa dapat berinteraksi dengan guru mereka. Daripada melawan ponsel pintar, Wooclap mengubahnya menjadi alat pembelajaran yang luar biasa.
Sejak awal, mereka dikelilingi oleh ahli saraf, guru, dan ahli teknologi pembelajaran untuk mengembangkan alat yang akan meningkatkan retensi informasi dan pemahaman siswa. Bagaimana? Dengan menjadikan mereka kontributor aktif dalam proses pembelajaran. Hasilnya adalah platform sederhana dan interaktif yang dapat diintegrasikan ke dalam Lingkungan Pembelajaran Virtual (VLE) guru. Hal ini memungkinkan guru untuk membuat kuesioner dan survei, dan mengumpulkan komentar dan pertanyaan selama pembelajaran tatap muka atau online, secara langsung dan tidak sinkron.
Saat ini, Wooclap tersedia dalam tujuh bahasa untuk melayani komunitasnya yang terus berkembang. Lebih dari 1.000.000 guru di lebih dari 150 negara, dan lebih dari seratus institusi pendidikan tinggi (Singapore Management University, Maastricht University, ESCP Europe Business School, Ecole Polytechnique, Università di Verona, Universidad Carlos III de Madrid, dll...) menggunakan Wooclap untuk mendukung strategi pedagogi mereka.
Pada tahun 2020, di tengah pandemi, kedua insinyur ini menemukan alat baru untuk membantu guru dan siswa mendapatkan hasil maksimal dari pembelajaran jarak jauh. Wooflash adalah platform revisi berdasarkan ilmu saraf dan kecerdasan buatan, yang al
EdTech Solutions
bottom of page